TIMES SOLOK, JAKARTA – Momen mengharukan terjadi di Etihad Stadium saat Kevin De Bruyne menjalani laga kandang terakhirnya bersama Manchester City pada Selasa (21/5/2025) malam.
Gelandang berusia 33 tahun itu mendapat penghormatan luar biasa dari klub, rekan setim, dan para suporter – bahkan sang pelatih, Pep Guardiola, tak mampu menahan air matanya dan menyebut hari itu sebagai "hari yang menyedihkan".
De Bruyne, yang sudah menjadi ikon Manchester City, resmi akan meninggalkan klub pada musim panas ini. Ia dikabarkan akan bergabung dengan Chicago Fire di liga MLS, Amerika Serikat.
Sebagai bentuk penghargaan, klub akan membangun patung dirinya di luar stadion. Dalam pidato perpisahannya, De Bruyne menegaskan, “Saya akan selalu berada di sini.”
Dalam laga terakhirnya di kandang, saat City menang 3-1 atas Bournemouth, De Bruyne bermain sebagai starter. Sayangnya, laga tersebut tidak berakhir manis untuk sang kapten. Ia gagal memaksimalkan peluang emas di babak pertama, dan harus ditarik keluar lebih awal usai Mateo Kovacic mendapat kartu merah. Perpisahan yang pahit untuk karier gemilangnya bersama The Citizens.
Usai pertandingan, De Bruyne yang tidak mendapat perpanjangan kontrak, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukungnya selama ini. “Saya ingin bermain dengan kreativitas, dengan gairah. Saya ingin menikmati sepak bola dan semoga kalian juga menikmatinya,” katanya.
“Semua orang, di dalam dan di luar klub, mendorong saya menjadi versi terbaik dari diri saya. Bermain dengan rekan-rekan ini adalah kehormatan. Saya telah menjalin banyak persahabatan seumur hidup.”
Selama satu dekade berseragam City, De Bruyne telah mengoleksi 16 medali juara dan menjadi salah satu pemain terbaik dalam sejarah klub.
Sejak debutnya pada September 2015, De Bruyne telah bermain 283 kali, mencetak 72 gol, dan mencatat 119 assists, kedua terbanyak di Liga Inggris di belakang legenda Manchester United Ryan Giggs dengan 162 assist.
Ketika peluit akhir dibunyikan, suasana haru menyelimuti Etihad. Pemain, staf, dan ribuan suporter memberikan penghormatan terakhir kepada sang maestro lini tengah.
Pelatih Pep Guardiola pun turut menyampaikan kekaguman dan kesedihannya. “Semua orang bisa melihat betapa besar cinta dari warga Manchester City kepada Kevin dan keluarganya. Gelar juara memang hebat, tapi dihormati seperti ini setelah 10 tahun adalah pencapaian yang jauh lebih besar,” ujarnya.
Guardiola menambahkan, “Saya tidak tahu siapa klub favorit Kevin saat pertama datang, tapi saya yakin sekarang dia sudah menjadi fan sejati City. Itu semua karena hubungan yang ia bangun dengan semua orang di sini.” (bbc/*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Perpisahan Emosional Kevin De Bruyne, Guardiola Tak Kuasa Menahan Air Mata
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |