TIMES SOLOK, PONOROGO – Suasana khidmat penuh kebanggaan menyelimuti Pringgitan Rumah Dinas Bupati Ponorogo, Selasa (23/12/2025). Pemerintah Kabupaten Ponorogo secara resmi menyambut kepulangan Steffany Kinky, atlet jujitsu kebanggaan Kota Reog yang baru saja berlaga di ajang bergengsi SEA Games 2025 Thailand.

Di pesta olahraga ASEAN itu, Steffany Kinky berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk kontingen Indonesia.

​Kehadiran Steffany disambut hangat Plt Bupati Ponorogo, Lisdyarita, sebagai bentuk penghargaan tertinggi atas dedikasi dan kerja keras sang atlet dalam mengharumkan nama bangsa, khususnya membawa identitas Ponorogo ke kancah internasional.

​Penerimaan atlet berprestasi ini tidak hanya dilakukan secara seremonial oleh jajaran pemerintahan. Steffany Kinky juga disambut oleh seluruh pengurus cabang olahraga di bawah naungan KONI Ponorogo. Kehadiran para pengurus KONI ini menegaskan dukungan kolektif terhadap pembinaan atlet di Bumi Reog.

​Plt Bupati Lisdyarita menyampaikan rasa bangganya saat berdialog langsung dengan Steffany di ruang Pringgitan. Baginya, Steffany adalah representasi pemuda Ponorogo yang tangguh dan memiliki mental juara.

​"Hari ini kami sangat bangga bisa menerima langsung Mbak Steffany Kinky. Prestasi di SEA Games bukanlah hal yang mudah diraih. Ini adalah bukti nyata bahwa talenta dari Ponorogo mampu bersaing di level Asia Tenggara," ujar Bunda Rita, sapaan akrabnya.

"Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung dan memberikan apresiasi agar motivasi atlet kita tetap terjaga dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya di Ponorogo," imbuhnyha.

​Pihak KONI Ponorogo yang hadir dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa keberhasilan Steffany Kinky diharapkan menjadi pemantik semangat bagi cabang olahraga lain. Koordinasi antara Pemkab dan KONI akan terus diperkuat, terutama dalam hal fasilitas latihan dan kesejahteraan atlet berprestasi.

​Steffany sendiri tampak terharu atas sambutan yang diberikan, bahkan ia juga menerima reward dari Pemkab Ponorogo sebesar Rp10 juta. Baginya, apresiasi dari pemerintah daerah merupakan "bahan bakar" tambahan untuk menghadapi turnamen-turnamen internasional berikutnya. (*)